Subdural Empiema L1-5 Pasca Anestesi Anestesi Neuraksal

M. Jalaludin A. Chalil, Nazaruddin Umar

Abstract


Komplikasi infeksi dapat saja terjadi setelah tehnik anestesi regional apapun, namun hal ini menjadi perhatian yanga sangat penting ketika infeksi terjadi disekitar medulaspinalis atau di dalam kanalis spinalis. Infeksi bakteri pada medulla spinalis dapat berupa meningitis atau penekanan medulla yang sekunder terhadap pembentukan abses. Sumber infeksi dapat berasal dari kolonisasi kuman yang jauh atau dari infeksi pada tempat insersi, yang menyebar secara hematogen dan menginvasi ke system saraf pusat. Seorang wanita 35 tahun dengan berat badan 55 kg, dating ke RSUP H. Adam Malik Medan dengan keluhan utama kedua tungkai tidak dapat diogerakkan, yang dialami pasien sejak lebih kurang 2 minggu sebelum masuk ke rumah sakit. Sekitar 2 bulan sebelumnya, pasien ini menjalani operasi melahirkan dengan tindakan pembiusan spinal di rumah sakit lain. Seminggu kemudian, dia merasakan nyeri pinggang terutama disekitar tempat suntikan disertai adanya demam. Keluhan ini berlanjut dengan dirasakannya nyeri yang menjalar dari pinggang ke kedua tungkai diikuti dengan rasa kebas dan kesemutan, kemudia tidak dapat digerakkan lagi. Pasien ini juga mengeluhkan beser buang air besar dan buang air kecil. Tidak ada riwayat penurunan kesadaran, kejang, dan muntah menyembur pada pasien ini. Juga tidak didapati adanya riwayat terjatuh, Dari pemeriksaan fisik, laju nafas 18 x/menit, regular, suara pernafasan vwsikuler, suara tambahan tidak dijumpai, tekanan darah 130/80 mmHg, laju nadi 88 x/menit, regular, temperature 37,8 0C. Kesadaran composmentis, dengan paraplegia pada kedua tungkai, paraestasia (+). Pemeriksaan laboratorium : Hb: 10,3 g%, Ht: 32,4%, leukosit: 24.900/mm3. MRI: dijumpai adanya gambaran abses, Dilakukan anestesi umum posisi telungkup, pasien menjalani tindakan laminektomi untyk evakuasi abses. Durante operasi dijumpai adanya pus sekitar 40 ml di daerah subdural L1 sampai L5. Kultur pus: dijumpai Staphylococcus epidermidis. Selanjutnya pasien dirawat di ICU pascabedah dan diberikan terapi antibiotik meropenem 1 gram per 8 jam, metronidazole 1500 mg per hari, gentamisin 80 mg per 12 jam. Pasca operasi sampai pasien pulang, tidak dijumpai adanya perbaikan yang siognifikan. Namun demikian dijumpai adanya pengurangan keluhan berupa hilangnya demam, nyeri pinggang, serta hilangnya nyeri pada kedua tungkai dengan perbaikan fungsi motorik dari 0 menjadi 2.


Empyema Subdural L1-5 After Neuraxial Anesthesia

Infectious complications may occur after any regional anesthetic techniques, but are of greatest concern if the infection occurs around the spinal cord or within the spinal canal. Bacterial infection of the central neural axis may present as meningitisor cord compression secondary to abscess formation. The infectious source for meningitisand epidural abscess may result from distant colonization or localized infection with subsequent hematogenous spread and central nervous system (CNS) invasion. A woman 35-year old weight 55kg, came into RSUP H. Adam Malik Medan with the main complaint can not be moved both legs, since approximately 2 weeks before entering the hospital, where previously she was performed to caesarean section with spinal anesthesia techniques, a week later she was feeling numb and tingling feer, then can not moved anymore, She alspo complained incontinensia of defecation and urination, History offever (+), low back pain (+). A history of trauma (-). From physical examination, breath rate 18 c/min, regular, vesicular breathing sounds, extra sounds not found, blood pressure 140/90 mmHg, heart rate 100 x/min, regular, temperature 37.80C.mAwareness is compomentis, with paraplegia in both legs, paraestesia (+). Laboratory tests: Hb: 10.3g%, Ht: 32.4%, leukocytes: 24.900/mm3, platelet 496.000/mm3. MRI: found a picture of an abscess, By general anesthesia with prone position, the patient underwent debridement laminectomy for evacuation of abscess, Durante operation encountered about 40ml of pus in the subdyral L1 to L5. Furthermore, patients trated in the ICU after surgery and antibiotic therapy meropenem 1 gram per 8 hours, metronidazole 1500mgday, gentamicin 80mg per 12 hours was given. During post operative care until the patient discharge from hospital, there were no improvement significantly, howefer, there were reducing in low back pain, fever, and loss of pain in both legs with improved motor function from 0 to 2.


Keywords


Anestesi meuraksial; subdural empyema; neuraxial anesthesia; empyema subdural

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24244/jni.vol2i1.187

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


                                    

 

JNI is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License