Anestesi Untuk Drainase Abses Otak pada Pasien dengan Tetralogy Fallot yang tidak Dikoreksi
Abstract
Kejadian abses otak sangat jarang terjadi tapi sangat berpotensi untuk mengancam jiwa. Yang termasuk faktor predisposisi untuk abses otak termasuk jantung bawaan sianotik, dengan faktor predisposisi sekitar 5 sampai 18,7% pasien dengan PJK didapati abses otak. Abses otak dapat terjadi dikedua hemisfer, dan sekitar 64-76% abses berada di daerah perietal, lobus frontal atau temporal. Kebanyakan abses otak terjadi pada satu lobus, namun 10-27% melibatkan melibatkan lebih dari satu lobus. Sebagian besar penyakit jantung bawaan yang menyebabkan komplikasi di dalam otak termasuk di dalam golongan penyakit jantung bawaan sianotik yang terbanyak adalah Tetralogi of Fallot (TOF) dan transposisi arteri besar. Pada penyakit jantung bawaan sianotik serimg di temukan Sterptococcus, sedangkan bila abses terjadinya pasca kraniotomi sering ditemukan Staphylococcus atau Streptococcus. Dasar pengobatan abses otak adalah mengurangi efek masa dan menghilangkan kuman penyebab. Penatalaksanaan abses otak dapat dibagi menjadi terapi bedah dan terapi konservatif. Untuk menghilangkan penyebab, dilakukan operasi baik aspirasi maupun eksisi dan pemberian antibiotik. Penatalaksanaan anestesi pada pasien ini merupakan gabungan pemahaman tentang patofisiologik TOF dan tehnik neuroanestesi. Tujuan dari manajemen anestesi pada pasien dengan TOF adalah dengan mempertahankan volume intravaskular dan sytemic vascular resistance (SVR). Peningkatan pulmonary vascular resistance (PVR), seperti yang mungkin terjadi akibat asidosis atau tekana di saluran napas yang berlebihan, harus dihindari. Kematian adalah obat induksi yang sering digunakan karena efeknya pada SVR.
Anesthesia for Brain Abscess Drainage in Patient with UncorrectedTetralogy of Fallot
Incidence of barin abscess is a rare but potentilly highly threatening . That included predisposing factors for brain abscess including cyanotic congenital heart disease, with a predisposing factor of about 5 to 18.7% of patients with CHD found a brain abscess. A brain abscess can occur in both hemispheres, And about 64-76% abscess in the parietal, frontal or temporal lobes. Most brain abscesses occur in the lobe, but 10-27% involving involving more than one lob. Most congenital heart disease cause complications in the brain, including within the category of cyanotic congenital heart disease, the vast majority were tetralogy of fallot (TOF) and transposition of the great arteries. In cyanotic congenital heart disease often found streptococcus, whereas when the post-craniotomy abscesses are often found Staphylococcus or Streptococcus. Primary brain abscess treatment is to reduce the mass effect and eliminate germs. Management of brain abscess therapy can be divided into surgical and conservative teratment. To eliminate the cause, either aspiration or surgical excision and antibiotics. Management of anesthesia in these patients is a combination of undrstanding neuroanesthesia techniques and pathophysiologic TOF. The purpose of the management of anasthesia in patients wuth TOF is to maintain intravascular volume and systemic vascular resistance (SVR). The increase in pulmonary vascular resistance (PVR), as might occur due to acidosis or airway pressure overload, should be avoided. Ketamine is the common drug for induction, because its effect on SVR.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24244/jni.vol2i1.186
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JNI is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License