Perdarahan Berulang Pascakraniotomi pada Pasien Cedera Kepala Ringan

Bona Akhmad Fithrah, Bambang J. Oetoro, Nazaruddin Umar, Siti Chasnak Saleh

Abstract


Kraniotomi adalah prosedur pembedahan yang digunakan untuk mengangkat tumor untuk memperbaiki lesi vascular atau menurunkan tekanan intrakranial. Salah satu komplikasi dari prosedur ini adalah terjadinya perdarahan hingga harus dilakukan pembedahan kembali. Cedera kepala ringan memiliki angka kejadian sekitar 80–90% dari seluruh cedera kepala dan memiliki angka kematian sekitar 0,1% itu terjadi disebabkan oleh perdarahan intra cerebral yang terlewat. Seorang laki laki usia 47 tahun, berat badan 106 kg dirujuk dari rumah sakit kecil setelah terpelesat saat turun dari angkutan umum. Pasien tidak sadarkan diri dan saat tersadar sudah di instalasi gawat darurat. Hemodinamik pasien baik,GCS E4M6V5, telah dilakukan CT scan dan tidak didapatkan perdarahan apapun. Pasien dua hari di ruang rawat dan terus mengeluh sakit kepala yang bertambah. Dilakukan CT scan ulang dan  didapatkan perdarahan intracerebral. Dilakukan tindakan kraniotomi evakuasi hematom dan pasca operasi pasien dirawat di ICU. Dua hari di ICU pasien kembali mengalami penurunan kesadaran dan pada CT scan didapatkan kembali perdarahan pada tempat yang sama. Dilakukan kembali kraniotomi evakuasi hematom dan pasca tindakan pasien dirawat di ICU. Dengan pengawasan yang baik dan tindakan yang cepat cedera kepala ringan yang mengalami perdarahan intracerebral dapat diatasi dengan baik dan tidak menjadi suatu kematian

Recurrent Post Craniotomy Hemorrhage in Patient with Mild Head Injury

Craniotomy is a procedure performed to remove brain tumor, repair vascular lesion or relieve intracranial pressure. Sometimes complication arise that need re-do craniotomy. Incidence mild traumatic brain injury 80–90%from all traumatic brain injury and has mortality 0,1% related with missed intra-cranial hemorrhage. Patient, 47 years old, body weight 106 kgs referred from smaller hospital after slipped and falling down from the bus. Patient said he had unconscious for several minutes. Patient had already had CT scan and no bleeding at all. Patient stayed in the ward for two days and keep complaining severe headache. CT scan conduct again and the result said there were intracranial hemorrhage. Craniotomy evacuation hemorrhage performed and after operation patient stayed in the ICU. Two days in the ICU patient had decreased of consciousness. CT scan immediately performed and there was another intracranial hemorrhage in the same place with bigger volume. Re-do craniotomy evacuation hemorrhage performed again. With a good monitoring in the room/ICU, a fast diagnostic and craniotomy this patient wouldn’t become a mortality case


Keywords


Cedera kepala ringan; perdarahan intraserebral; kraniotomi berulang; Mild traumatic brain injury; intracranial hemorrhage; re-do craniotomy

Full Text:

PDF

References


Moppet IK. Traumatic Brain injury: assessment, resuscitation and early management. Br. J. Anaesth. 2007; 99(1):18–23

Bendo AA. Perioperative management of adult patient with severe head injury. Dalam: Cottrell JE, William L, Young WL. Cottrell and Young Neuroanesthesia, 5th. Philadelphia: Mosby Elseivier. 2010;317–26.

Adigun TA, Adeolu AA, Adeleye AO.Anesthetic and surgical predictor of treatment outcome in re do craniotomy. Journal of neuroscience in rural practice 2011;(2):137–40.

Seifman MA, Lewis PM, Rossenfeld JV, Hwang PYK. Postoperative intracranial haemorrhage: a review. Neurosurg rev 2011(34):393–407

Kass IS, Cottrell JE. Brain metabolism, the pathophysiology of brain injury, and potential beneficial agents and techniques. Dalam: Cottrell JE, Young WL, eds. Cottrell and Young’s Neuroanesthesia. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2010; 1–16.

Bradley WT, Vicente AM. Scheduled repeat CT–Scanning for traumatic brain injury remain important in assessing head injury progression. Journal of the American College of Surgeon.May 2010; (210): 824–30

Bisri T. Dasar-dasar Neuroanestesi. Seri buku literasi Anestesiologi. Bandung: Saga Olah citra; 2011.

Bisri T. Penanganan neuroanestesi dan critical care: cedera otak traumatik. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. 2012

Anesthesia for Supratentorial tumor. Participant work book Neuroanestesi and critical care course. INA-SNACC 2015.Mahestra media komunika 2014.

Dinsmore J. Anesthesia for elective neurosurgery. Br. J. Anaesth. 2007(99): 66–78.




DOI: https://doi.org/10.24244/jni.vol5i3.72

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


                                    

 

JNI is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License